LPPM Universitas Riau Bangun 2 Unit Instalasi Reaktor Biogas di Desa Koto Simandolak

PSPPP27 October 20213min00

Setelah sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Pertama (2020), pada tahun kedua (2021) LPPM Universitas Riau melanjutkan kegiatan dengan membangun 2 unit instalasi reaktor biogas di Desa Koto Simandolak Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi.

Hasil nyata yang diperoleh masyarakat sasaran pada tahun pertama (2020) berupa peningkatan pengetahuan tentang budidaya ternak, budidaya hijauan pakan ternak, dan manajemen pakan ternak. Bukti nyata berupa telah terbangun kebun bibit rumput hijauan pakan ternak Desa Koto Simandolak yang mampu memproduksi 10.000 stek rumput pakchong, 10.000 stek rumput odot, dan 1.600 batang rumput setaria. Hasil evaluasi pada tahun kedua memperlihatkan kebun bibit cukup terawat dan rumput pakan ternak tersebut sudah ditanam pada lahan seluruh anggota Kelompok Ternak Simandolak Makmur, bahkan telah tersebar pada beberapa desa disekitarnya.

Pelaksana kegiatan pengabdian masih merupakan Tim LPPM yang sama dengan tahun sebelumnya, yakni Dr. Djaimi Bakce, SP, M.Si sebagai ketua, dengan anggota Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA, Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP, Prof. Dr. Zulfan Saam, MS, Dr. Ir. Adiwirman, MS, dan Dr. Ir. Evy Rossi, MSc. Dalam pelaksanaan kegiatan juga melibatkan 10 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta).

Kegiatan pengabdian tahun kedua (2021) berfokus pada evaluasi dan pendampingan pengembangan hijauan pakan ternak dan upaya pemanfaatan kotoran ternak. Tujuan kegiatan pengabdian pada tahun kedua (2021) adalah: (1) Melakukan evaluasi dan pendampingan pengembangan rumput hijauan pakan ternak, (2) Memperkenalkan, mengaplikasikan, dan pendampingan budidaya ternak dengan sistem kandang, dan (3) Memperkenalkan, mengaplikasikan, dan pendampingan teknik pemanfaatan kotoran ternak sebagai bahan baku biogas.

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian, meliputi sosialisasi kegiatan, evaluasi pengembangan rumput pakan ternak, pelatihan budidaya ternak dengan sistem kandang, pelatihan produksi biogas menggunakan bahan baku kotoran ternak, dan pemasangan 2 (dua) unit instalasi reaktor biogas.

Apabila masyarakat, dalam hal ini seluruh anggota kelompok ternak Simandolak Makmur, sudah sepenuhnya menerapkan pengelolaan ternak dengan sistem kandang, maka akan menjadi income generating bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pengurangan beban biaya konsumsi. Selain itu dapat menciptakan lingkungan desa yang lebih kondusif, yakni lebih higienis dan mampu mencegah resiko kecelakaan lalu lintas akibat dari ternak tidak lagi berkeliaran di jalan-jalan. Disamping itu, pengelolaan ternak ruminansia dengan sistem kandang juga akan mendukung Program Pemerintah Desa untuk mengembangkan Indeks Pertanaman (IP) Padi Sawah 200 (2 kali setahun). Perlu diinformasikan, salah satu kendala untuk pengembangan padi IP 200 di Desa Koto Simandolak adalah ternak ruminansia yang dilepas sehingga dapat merusak tanaman padi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *